Rabu, 07 Agustus 2013

Batik Solo




Batik Solo
Batik Solo dikenal memiliki berbagai macam jenis corak. Namun, kebanyakan orang tidak memusingkan corak apa yang mana dalam hal batik. Bagi mereka, semua batik tampak sama, asalkan berwarna cokelat dan bermotif batik. Bagi orang-orang yang lebih teliti dan khususnya menggemari batik, mereka tahu bahwa jenis batik beragam, berdasarkan wilayah penyebarannnya, teknik pembuatannya, serta pola dan corak yang digunakan. Untuk wilayah penyebarannya, wilayah batik yang terkenal tentu saja Solo dan Yogyakarta, sehingga kemudian dikenal istilah batik Solo dan batik Yogyakarta. Sedangkan untuk teknik pembuatannya, dikenal teknik batik cap dan batik tulis. Untuk urusan pola dan corak, batik memiliki berbagai macam jenis pola dengan berbagai macam nama, yang dikenal dengan berbagai sebutan yang berbeda antara batik Surakarta dan batik Yogyakarta. Tiap pola dan corak melambangkan suatu makna tertentu. Pola dan corak ini berasal dari kerajaan Mataram dahulu kala. Untuk mengenal pola batik dengan lebih mudah, terdapat dua kategori berdasarkan bentuknya.

Batik Tasikmalaya








Batik Tasikmalaya
Motif Batik Tasikmalaya cenderung sederhana, dan umumnya kuat pada pola geometris. Selain itu, batik Tasikmalaya juga kaya akan ragam hias flora dan fauna. Nuansa Parahyangan tergambar pada motif bunga anggrek dan burung, merak-ngibing, cala-culu, pisang bali, sapujagat, serta Awi Ngarambat.
Motif-motif batik tasikmalaya antara lain: akar, antanan, balimbing, guci latar batu, lancah tasik, awi ngarambat, sente, rereng daun peutey papangkah, tsunami udey, merak, calaculu, gunung kawi, kadaka, lamban samping, lancah sawat ungu, rereng orlet, renfiel, rereng sintung, manuk rereng peutey selong, manuk latar sisik, merak latar haremis, merak ngibing, parang, sidomukti payung, sisit naga, taleus sukaraja, turih-wajit-limar.
Bahkan, daun kangkung dan sarang laba-laba pun dimodifikasi menjadi motif yang indah di tangan para seniman batik Tasikmalaya. Simple, lucu, namun tak kalah artistik dari motif-motif batik lainnya.

Batik SidoMukti





Batik Motif Sido Mukti
Motif Batik Sido Mukti mengandung makna kemakmuran. Bagi orang Jawa, hidup yang didambakan selain keluhuran budi, ucapan, dan tindakan, tentu adalah pencapaian mukti atau kemakmuran, baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap orang pasti mencari kemakmuran dan ketenteraman lahir dan batin. Kemakmuran dan ketenteraman itu tidak akan tercapai tanpa usaha dan kerja keras, keluhuran budi, ucapan, dan tindakan.
Setiap orang harus bisa mengendalikan hawa nafsu, mengurangi kesenangan menggunjing tetangga, berbuat baik tanpa merugikan orang lain, dan sebagainya agar dirinya merasa makmur lahir batin. Kehidupan untuk mencapai kemakmuran lahir dan batin itulah yang juga menjadi salah satu dambaan masyarakat.



Kamis, 18 April 2013

Batik Tuban

 

 Daerah pembatikan tuban terdapat di beberapa desa, di Kecamatan Kerek, Merak, Urak, dan di kota Tuban sendiri. Batik di ketiga daerah ini memiliki ciri yang berlainan. Di Kecamatan Kerek, Khususnya di desa Margorejo, Kadungrejo, dan Gaji, pembatikan di lakukan di atas kain Gedok tenun tangan dengan benang pintal tangan. Demikian juga pembatikan yang dilakukan oleh pengerajin batik di desa Bongkal, kecamatan Merak Urak. Tetapi pengerajin di Waru Tuban tidak biasa memakai kain Gedok untuk batik, melainkan kain dari jenis katun Primissima dan prima.